- Pelayanan Kesehatan yang Optimal Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Latih 37 Warga Binaan Menjadi Kade
- HUT ke-79 TNI, Pjs Bupati Labuhanbatu Ucapkan Terima Kasih Atas Dedikasi Dan Profesionalisme TNI
- Pimpim Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Kalapas Pematang Siantar Berpesan Kepada Jajaran
- Perilaku yang tidak pantas, Oknum Kepdes berjoget ria diacara Maulid Nabi
- Pjs Wali Kota Siantar Silaturrahmi ke Sejumlah Tokoh Agama
- Sambut HUT TNI ke 79 tahun, Jajaran Korem 022/PT Ziarah Ke TMP Nagur
- Pemko Siantar Raih Predikat B di ajang SAKIP Award 2024
- Sambut HUT TNI Ke-79, Plt. Bupati Simalungun Hadiri Upacara Ziarah Nasional di TMP Nagur Pematangsia
- Kantor I Kelasmigrasi II TPI Pematang Siantar Sukses Selesaikan Desk Evaluasi Wawancara Pembangunan
- Pimpinan Forkopimda hadiri Peningkatan Profesi Kewartawanan PWI Labuhanbatu
Pelestarian Budaya Wayang Kulit Bulan Suro di Kabupaten Labuhanbatu
Keterangan Gambar : Hj. Ellya Rosa Siregar berharap seluruh masyarakat Labuhanbatu terus menjaga dan melestarikan budaya peninggalan leluhur, karena darisana banyak yang bisa dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari.(ist).
Pelestarian Budaya Wayang Kulit Bulan Suro di Kabupaten Labuhanbatu
Labuhanbatu, NKRIDETIK.COM
Pemerintah Desa Sei Nahodaris Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu, kembali menggelar pertunjukan wayang kulit dalam rangka malam tirakatan mengisi Tahun Baru Islam Muharram 1445 Hijriah atau yang sering disebut Suro oleh masyarakat suku jawa, di aula Desa setempat 14/7/2024.
Baca Lainnya :
- Hj. Ellya Rosa Siregar Prioritaskan Pembangunan Jalan Pangkatan-Tanjung Serang Elang0
- Plt. Bupati Labuhanbatu Hadiri Apel Gelar Pasukan OPS Patuh Toba 20240
- BKPP Labuhanbatu Upayakan Penuntasan Masalah Disparitis Data ASN0
- Wali Kota Gerak Cepat Kunjungi Rumah Warga Terdampak Angin Kencang 0
- Di Rangka Jalan Menuju HIM Kota Siantar Wali Kota Bagikan Buku Tabungan Kepada Siswa Siswi SD dan SM0
Acara sakral budaya kejawen ini menampilkan Plt. Bupati Labuhanbatu Hj. Ellya Rosa Siregar, S.Pd, MM, didampingi Camat Panai Tengah Amran, Kepala desa se-Kecamatan Panai Tengah Amran S.Pd, MM, Bhabinsa Desa Sei Nahodaris Serma Chairul Anwar didampingi Sertu Roganda Tanjung, Toga, Tomas, Tokoh kepemudaan dan masyarakat sekitar.
Sebelum dilakukannya pertunjukan dengan tema "melestarikan budaya di Desa Sei Nahodaris" acara dirangkai dengan doa bersama ruat bumi, dan makan bersama tradisi suku jawa menggunakan lontaran daun pisang, sebagai simbol kebersamaan.
Pada kesempatan itu Hj. Ellya Rosa menyampaikan, pertunjukan wayang kulit merupakan acara puncak dari aneka rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada momentum tahun tersebut, yang sebelumnya telah dilaksanakan tasyakuran pada malam 1 Muharram.
Menurut Plt. Bupati Labuhanbatu, Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan seni tradisional yang unik, salah satunya adalah seni pertunjukan wayang kulit. Wayang kulit adalah sebuah bentuk teater bayangan tradisional yang telah menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang paling terkenal.
Wayang kulit memiliki sejarah yang panjang di Indonesia, dengan akar yang mencapai ribuan tahun yang lalu. Meskipun terdapat berbagai teori tentang asal-usulnya, banyak yang sepakat bahwa wayang kulit pertama kali muncul di pulau Jawa dan Bali. Wayang berasal dari bahasa Jawa yang berarti "bayangan" atau "gambar", dan kulit mengacu pada bahan kulit yang digunakan untuk membuat figur dalam pertunjukan ini. Ujarnya.
Sejarah wayang kulit sangat terkait dengan agama Hindu dan Buddha, yang masuk ke Indonesia pada abad ke-1 Masehi. Pertunjukan wayang kulit awalnya digunakan sebagai sarana penyampaian ajaran agama dan cerita epik seperti Mahabharata dan Ramayana. Namun seiring berjalannya waktu, wayang kulit juga memasukkan unsur-unsur lokal dan mitologi pribumi, menciptakan paduan seni yang unik.
Diakhir Segalanya, Hj. Ellya Rosa Siregar berharap seluruh masyarakat Labuhanbatu terus menjaga dan melestarikan budaya peninggalan leluhur, karena darisana banyak yang bisa dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara Camat Panai Tengah, Amran, S.Pd, MM, mengatakan, pagelaran wayang kulit ini sebagai bentuk penghormatan masyarakat Panai Tengah akan budaya yang diwariskan kepada generasi masa kini.
" Alhamdulillah masyarakat disini masih antusias mengikuti dan melestarikan budaya ini" ucap Amran.
Dikatakannya, puncak acaranya dilaksanakan hingga malam hari, "tadi dibuka oleh ibu Plt Bupati, dan akan berlanjut hingga malam hari".
“Dari rangkaian acara yang telah dilaksanakan, Kami mohon doa agar dalam mengabdi bersama teman-teman di Kecamatan hingga Kelurahan, aman dan masyarakat juga semakin sejahtera dan maju. Sehingga di tahun mendatang bisa uri-uri tradisi suroan,” katanya.
Parlaungan Sipahutar